Kurikulum Unggulan Khas Sekolah Global Madani

(revisi 01 Februari 2015)

Berdiri sejak 17 Agustus 2010, Sekolah Global Madani  adalah sekolah baru yang dirancang menjadi sekolah berkualitas dengan kurikulum unggul dan sistem pengelolaan profesional.  Sekolah Global Madani terdiri dari SD Global Madani (Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor 625/IV.40/HK/2011 tentang Izin Pendirian Sekolah Dasar Global Madani tertanggal 8 Desember 2011), SMP Global Madani (Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor 623/IV.40/HK/2011 tentang Izin Pendirian Sekolah Menengah Pertama Global Madani tertanggal 8 Desember 2011), dan SMA Global Madani (Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor 613/IV.40/HK/2012 tentang Izin Pendirian Sekolah Menengah Atas Global Madani tertanggal 05 Agustus 2012).  Sekolah Global Madani berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Global Madani Bandar Lampung yang dikelola oleh intelektual muda yang jujur, amanah, visioner, dan berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam pengelolaan sekolah unggulan berkualitas untuk tingkatan taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas dan bahkan untuk tingkatan sarjana dan pascasarjana (magiter dan doktor).  Dalam kiprahnya sampai tahun 2015, atau sekitar empat tahun, Sekolah Global Madani telah sukses menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah dengan 700-an siswa (Kelas I, II, III, IV, VII, VIII, IX, X, XIdan XII) atau 30 rombongan belajar.  Menurut proyeksi, pada titik equilibrium Sekolah Global Madani akan mengasuh sekitar 24 rombongan belajar untuk SD, 21 rombongan belajar untuk SMP, dan 21 rombongan belajar untuk SMA; setiap rombel terdiri atas 20-25 siswa.  Dengan demikian, pada saat itu, Sekolah Global Madani akan mengasuh siswa sejumlah 1.320 – 1.650 orang.

Sekolah Global Madani saat ini telah mulai menghasilkan lulusan yang membanggakan. Dalam Ujian Nasional Tahun 2014, SMP dan SMA Global Madani berhasil meluluskan 100% siswa.  Sebagian lulusan SMA Global Madani berhasil masuk perguruan tinggi favorit seperti Universitas Brawijaya, Universitas Lampung, dan Institut Teknologi Sumatera.  Kesuksesan mereka serta pemenuhan delapan standar penyelenggaraan pendidikan dengan sangat baik telah menempatkan SMP dan SMA Global Madani pada Peringkat Akreditasi “A” hanya dalam waktu 3.5 tahun sejak kedua sekolah ini dibuka.

Kurikulum Unggulan Khas Sekolah Global Madani disusun untuk sebuah sekolah unggulan.  Selain memenuhi tuntutan Kurikulum Nasional, Kurikulum Unggulan Khas Sekolah Global Madani dilengkapi dengan Muatan PLUS yang merupakan ciri khas Sekolah Global Madani, mencakup sembilan aspek penting, yang di sekolah lain salah satu atau beberapa di antaranya tidak dimasukkan sebagai aspek unggulan.  Kesembilan aspek unggulan tersebut (dinamakan Sembilan Aspek Kurikulum Unggulan – SAKU atau Nine Aspects of SGM Enriched Curriculum – NASEC) adalah sebagai berikut:

  1. Pendidikan Keislaman (kemampuan baca dan hafal quran serta hadits, kemampuan berdakwah),
  2. Pendidikan Karakter (akhlak/budi pekerti),
  3. Pendidikan Soft-Skills,
  4. Pendidikan Life-Skills,
  5. Pendidikan Wawasan Lingkungan,
  6. Pendidikan Wawasan Global,
  7. Pendidikan Kewirausahaan (Enterpreneurship),
  8. Pendidikan Bahasa (Indonesia, Arab, dan Inggris: tutur dan tulis),
  9. Pendidikan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi),

Pendidikan Al-Quran dititikberatkan pada kemampuan membaca dengan tajwid, hafalan minimum surat pendek dan sedang 10 buah untuk Kelas I – III, 20 buah untuk Kelas IV –VI, 25 buah untuk Kelas VII – IX, dan 30 buah untuk Kelas X – XII; hafalan minimum 1 juz (Jus 30) untuk Kelas VII – XII.  Sekumpulan hadits dan doa penting juga telah disusun sebagai bahan wajib yang harus dihafalkan dan diterapkan.  Kewajiban minimum hafalan hadits dan doa adalah 10 buah untuk Kelas I – III, 20 buah (Kelas IV – VI), 30 (Kelas VII – IX), dan 40 (Kelas X – XII).  Dakwah untuk Kelas I – VI ditekankan pada pengenalan, sedangkan pada tingkatan lebih tinggi pendidikan dakwah ditingkatkan pada pemahaman dan penguasaan teknik berdakwah, latihan dan praktik khotbah.  Pendidikan keislaman di Sekolah Global Madani lebih ditekankan pada pemahaman dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari dan dikaitkan dengan pendidikan karakter.  Sebagian besar pelaksanaannya diinkorporasikan (blended) dengan pembelajaran seluruh mata pelajaran; sebagian lagi dilaksanakan secara langsung melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam  (PAI) dengan dukungan fasilitas Masjid Al-Madani yang berada di tengah-tengah Kampus Sekolah Global Madani.

Pendidikan karakter (akhlak/budi pekerti) mencakup kerapian, ketuturkataan, integritas, sportivitas, zero defect, animo, keinginan untuk berprestasi, tepo seliro, kepedulian, jiwa sosial, solidaritas, kerja sama, mutual tust,mutual recpec, and mutual care, dan lain-lain.

Pendidikan soft-skills mencakup berbagai kemampuan: berorganisasi, memimpin, manajemen, berkomunikasi, bersosialisasi, berdiskusi, dan lain-lain; sedangkan pendidikan life-skills mencakup kemampuan: berbudidaya tanaman, berbudidaya ternak, berbudidaya perairan, tata boga, renang, house-keeping, perbengkelan sederhana, seni, dan lain-lain.  Pendidikan soft-skills dan life-skills juga dilaksanakan secara terpadu (blended) dengan seluruh mata pelajaran lain.

Pendidikan wawasan lingkungan mencakup green and clean values, serta penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle); pendidikan wawasan global mencakup konsep interaksi antarbangsa, jejaring sosial internasional, dan budaya bangsa-bangsa; sedangkan pendidikan kewirausahaan mencakup konsep dan praktik kewirausahaan, B/C Analysis, penyelenggaraan Market Day, dan penyelenggaraan koperasi syariah.  Ketiga aspek ini diinternalisasikan secara terpadu dengan mata pelajaran lain.

Pendidikan Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris mencakup kompetensi tulis (penyusunan kalimat dan paragraf efektif, penguasaan EYD, penyusunan karya tulis pendek, penyusunan karya tulis panjang) dan kompetensi tutur (percakapan sapaan, percakapan pendek, diskusi, dan pidato/presentasi).  Tuntutan kompetensi disesuaikan dengan tingkatan kelas.  Selain dalam mata pelajaran tersebut masing-masing, sebagian pelaksanaannya dilakukan secara terpadu dengan mata pelajaran lain.

Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup penggunaan komputer, penggunaan program komputer, penggunaan internet, pembuatan blog, pembuatan website, dan pembuatan program; disesuaikan dengan tingkatan kelas dan unit sekolah.  Selain melalui mata pelajaran TIK, pendidikan TIK juga diberikan secara terpadu dengan mata pelajaran lain.  Hampir semua mata pelajaran dapat memadukan pendidikan TIK.

Internalisasi kesembilan aspek Muatan PLUS Kurikulum Unggulan Khas Sekolah Global Madani tersebut disampaikan sebagian besar secara terpadu (blended) dengan mata pelajaran lain.  Pendidikan terpadu dengan mata pelajaran lain yang dimaksud adalah pembelajarannya disisipkan dalam mata pelajaran lain.  Misalnya, konsep green and clean values (Wawasan Lingkungan) atau interaksi antarbangsa (Wawasan Global)  bisa menjadi salah satu bahan kajian dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (bahan bacaan) atau mata pelajaran Sejarah, Geografi, PPKN, Kimia, Biologi, dan lain-lain.  Mata pelajaran Sosiologi juga dapat menyelenggarakan program riset oleh siswa yang hasilnya ditulis dalam sebuah laporan singkat dan dipresentasikan.  Program ini, tanpa disadari oleh siswa, akan mengasah dan mengembangkan kemampuan mereka dalam menyusun kalimat dan paragraf efektif, penggunaan EYD, teknik presentasi, dan adab berdiskusi, yang menjadi indikator pembelajaran bahasa Indonesia.  Sebaliknya, guru Sosiologi sepenuhnya sadar bahwa selain untuk mencapai beberapa indikator penting dalam mata pelajaran Sosiologi, program ini juga diperlukan untuk mencapai beberapa indikator Muatan PLUS Kurikulum Unggulan Khas Sekolah Global Madani (SAKU), yang dalam hal ini terkait dengan Bahasa Indonesia.  Selain karena alasan keefisienan dan pengurangan beban siswa, cara ini dimaksudkan agar tanpa terasa setiap siswa memperoleh berbagai kemampuan ini dan langsung mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagian lagi, seperti pendidikan keislaman, pendidikan Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, juga disampaikan dalam mata pelajaran terpisah sesuai dengan tuntutan kurikulum.  Namun demikian, mata pelajaran lain juga harus memadukan keempat aspek Muatan PLUS Sekolah Global Madani ini.  Misalnya, guru mata pelajaran Sejarah juga bertanggung jawab dalam menerapkan kisi-kisi kompetensi Bahasa Indonesia sehingga pada saat belajar Sejarah secara tidak sadar siswa juga mengembangkan kompetensi bahasa Indonesia, misalnya: kemampuan membaca, kemampuan menyimak, kemampuan berbicara dan berdiskusi, dan bahkan kemampuan menyusun kalimat dan paragraf serta karya tulis.

Man behind the gun.  Betapa pun bagusnya sebuah kurikulum akan mandul tanpa kehadiran guru yang mumpuni.  Sebagian besar guru Sekolah  Global Madani relatif masih baru.  Namun demikian, mereka diseleksi secara ketat, dilatih secara intensif, dan dikontrol secara teratur.  Beberapa pelatihan telah dilaksanakan, baik berupa pelatihan internal (in-house training) maupun pelatihan eksternal (Lihat Sejarah Yayasan Pendidikan Global Madani).  Kinerja guru juga dikontrol secara ketat dengan berbagai alat, di antaranya dengan penerapan Code of Conduct Global Madani (CCGM), penilaian dengan alat Indeks Integritas dan Kinerja (IIK), dan ExcellApreciation (EA) (Lihat Sejarah Yayasan Pendidikan Global Madani).  Untuk menyelenggarakan kondisi yang nyaman dan kondusif, kesejahteraan guru juga diperhatikan dengan baik (Lihat Sejarah Yayasan Pendidikan Global Madani).  Sistem seleksi, pelatihan, pengontrolan, dan kesejahteraan yang prima diharapkan akan merangsang guru untuk mengembangkan diri dan mempertahankan perfoma prima untuk menerapkan Kurikulum Unggulan Khas (SAKU) Sekolah Global Madani sehingga tujuan pendidikan di Sekolah Global Madani dengan visi “Insan Inslami Cerdas Bermartabat” akan dapat dicapai dengan mudah.

Pos-pos Terbaru

Arsip

Kategori