Homestay SHS Global Madani 2017
Semangat Mengabdi Untuk Mewujudkan Peradaban Madani
Kampung Jaya Sakti, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah 16-18 November 2017
Sebanyak 84 siswa kelas 12 SMA Global Madani angkatan ke-5 melakukan kegiatan Homestay. Acara tersebut dibuka dengan sambutan dan pelepasan oleh Kepala SMA Global Madani, Bapak Rofi Darojat Lc., M.H.I.. Kegiatan yang bertujuan meningkatkan kemandirian, karakter dan meningkatkan softskill siswa ini dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 16-18 November 2017 di Desa Jaya Sakti Kecamatan Anak Tuha Kabupaten Lampung Tengah yang dibagi menjadi 3 dusun yaitu dusun 2A, dusun 2B dan dusun 3.
Siswa sangat berantusias untuk benar-benar mengikuti kegiatan ini dengan semangat dan gembira sejak mereka mendapatkan penjelasan singkat tentang destinasi, kekayaan alam dan kondisi tempat yang akan menjadi tujuan kegiatan mereka. Semua ini dapat dirasakan sejak hari pertama keberangkatan, suasana ceria dan gembira dirasakan oleh semua siswa terlebih ketika bus yang mereka kendarai bertolak menuju destinasi kegiatan mereka. Keceriaan semakin ramai ketika bus yang mereka kendarai harus melewati perkebunan karet dan sawit yang sangat luas.
Sesampainya di balai Desa Jaya Sakti, seluruh siswa dan guru SMA Global Madani disambut dengan hangat oleh seluruh perangkat kampung dan masyarakat Kampung Jaya Sakti. Di balai desa tersebut, seluruh siswa dilepas oleh pihak sekolah yang diwakili oleh Ms. Irayanti, S.Pd. selaku wakil kepala bidang kurikulum kepada pihak kampung yang langsung diterima oleh kepala kampung yaitu bapak Suwondo St. Mereka mendapatkan pengarahan dari bapak Suwondo St. selaku kepala kampung serta perangkat Kampung Jaya Sakti tentang kegiatan apa saja yang dapat mereka lakukan nantinya. Setelah mendapatkan pengarahan, selanjutnya siswa dibawa oleh masing-masing orang tua asuh mereka yang sudah dipilih oleh kepala kampung untuk selanjutnya dapat tinggal bersama mereka dan mengikuti setiap aktifitas yang dikerjakan mereka.
Pada hari pertama ini, seluruh siswa dibawa langsung oleh masing-masing orang tua asuh ke kediaman mereka. Kegiatan hari pertama lebih ditekankan pada proses adaptasi dan pengenalan siswa terhadap orang tua asuh mereka, mulai dari mengenal anggota keluarga sampai melihat kebiasaan dan aktifitas apa yang biasa mereka lakukan setiap harinya. Setibanya di rumah, hujan lebat pun mulai turun, namun hal itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk melakukan perkerjaan yang dilakukan orang tua asuh mereka, seperti pergi ke sawah, berdagang pecel, sampai memberikan makan sapi hingga menjelang sore pun mereka baru pulang. Saat magrib menjelang, para siswa membagikan ilmunya kepada anak-anak setempat di kegiatan TPA, anak-anak TPA pun sangat senang dan penuh canda saat para siswa/i memberikan pengalamnya. Setelah TPA selesai, para siswa bersiap siap untuk melakukan salat magrib berjamaah di masjid dan dilanjutkan dengan yasinan rutin di setiap dusun masing-masing.
Pada hari kedua, pada saat para siswa yang lain belum bangun ada beberapa kelompok siswa yang sudah bangun untuk menyiapkan dagangannya seperti membuat jamu dan pecel, kemudian aktivitas dilanjutkan dengan salat subuh secara bersama-sama di masjid dusun, dilanjutkan dengan fun walk berkeliling dusun sambil melakukan gerakan pungut sampah (GPS). Sesampainya di rumah orang tua asuh, mereka melakukan tanam bibit yang mereka bawa dari sekolah, setelah selesai menanam bibit mereka sarapan bersama dan melanjutkan aktivitas bersama orang tua asuh. Seluruh siswa secara total mengikuti kegiatan masing-masing orang tua mereka, mulai dari membuat kerupuk, bersawah, bertani, berkebun, berladang, berjualan pecel, bakso, es cendol serta sampai menjual material bangunan. Menjelang zuhur para siswa bergegas pergi ke masjid untuk melaksanakan salat Jumat. Adapun yang bertugas sebagai petugas salat Jumat di antranya: Khairil Anwar bertindak sebagai khotib sekaligus imam, sedangkan muadzin oleh Raihan H untuk dusun 3, sementara di dusun 2B, Nabe Latansa sebagai khotib dan A. Dzaky sebagai muadzin.
Meskipun kegiatan cukup padat dan tubuh lelah karena di siang hari mereka mengikuti aktivitas orang tua asuh berkebun dan malam hari mereka harus kembali mengedukasi anak-anak, ibu-ibu serta masyarakat setempat dengan berbagai macam kegiatan, namun semuanya tidak menyurutkan semangat mereka untuk benar-benar Mengabdi Guna Mewujudkan Peradaban Madani sesuai dengan tema yang diusung pada kegiatan ini.
Pada hari ketiga dan hari terakhir ini, para siswa memulai aktivitas mereka dengan salat subuh berjamaah. Setelah selesai salat, para siswa kembali ke rumah orang tua asuh masing-masing untuk melanjutkan kegiatan, mulai dari bergotong royong, membersihkan rumah, memasak untuk sarapan bersama dan pergi bersawah, hari terkhir kegiatan mereka terasa begitu singkat karena mereka harus bersiap kembali ke Bandar Lampung. Tangis pun pecah tak terbendung saat mereka harus berpisah meninggalkan para orang tua asuh mereka. Walaupun hanya 3 hari 2 malam para siswa berkesan dan mendapatkan banyak hal selama bersama orang tua asuh. Kegiatan hari ketiga ini ditutup di balai desa. Mereka disambut oleh perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Tengah, Kepala UPTD Kabupaten Lampung Tengah ibu Sumarsini, S.Pd., Camat Kecamata Anak Tuha yaitu bapak Fathul Arifin, S.I.P., M.M., Ibu Kepala Kampung Jaya Sakti dan perangkat desa.
Selama kegiatan home stay berlangsung, banyak sekali pembelajaran dan SAKU GM yang dapat mereka pelajari dan dapatkan dari masing-masing orang tua asuh mereka. Mereka belajar lifeskill dari orang tua asuh mereka yang berprofesi sebagai petani dengan praktik secara langsung bagaimana cara membajak sawah, menanam padi, membuat kerupuk serta berdagang pecel. Dari hasil panen dan berjualan orang tua mereka, merekapun bisa belajar tentang kewirausahaan. Bagaimana hasil kekayaan alam ini dapat mereka jual dan kembangkan sehingga dapat menghasilkan kepingan rupiah dan mencukupi kebutuhan hidup mereka. Pada kegiatan ini juga mereka bisa belajar dan mengembangkan kemampuan softskill secara langsung dengan memimpin salat berjamaah di masjid desa, memberi kultum/khutbah dan mengajar TPA bagi anak-anak yang dilaksanakan sebelum salat maghrib. Selain itu, mereka juga dapat belajar dari desa ini tentang wawasan lingkungan, bagaimana mengelola kondisi desa yang bersih, asri, indah, nyaman dan masyarakatnya tentram. Tentunya masih banyak pembelajaran lain yang dapat mereka gali selama kegiatan ini berlangsung.
Semangat untuk seluruh peserta homestay, semoga pengabdian kalian bisa menjadi langkah mewujudkan peradaban madani.
Written by : Sokhibul Anshor, S.Pd.
Editor : Rofi’ Darojat, Lc., M.H.I. and Syofian Hadi, S.Pd.
Uploaded by : M.Syaifudin, S.Kom.