Student Camp SMA GM Angkatan 7, Satu Tujuan

Alhamdulillah, pada hari Rabu-Jumat, 24-26 Oktober 2018 bertempat di Taman Wisata Wira Garden, SMA Global Madani telah melaksanakan kegiatan Student Camp. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas XI SMA Global Madani, yang terdiri dari 44 siswa dan 46 siswi. Agenda ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang diadakan oleh SMA Global Madani dengan tujuan mengaplikasikan NASEC (Nine Aspects of SGM Enriched Curriculum) di luar lingkungan sekolah, terutama pendidikan karakter, lifeskills, softskills, dan wawasan lingkungan. Acara yang berlangsung selama tiga hari dua malam ini mengusung tema “Smell the Nature, Feel the Sky, Let Your Soul and Spirit Fly.” Kegiatan Student Camp ini dibuka oleh Kepala Sekolah SMA Global Madani, Mr. Rofi’ Darojat, Lc., M.H. di Plaza Kanafira SMA Global Madani. Beliau berpesan agar dalam kegiatan ini siswa belajar menerapkan NASEC dan mengikuti kegiatan ini dengan tertib dan baik.
Setelah tiba di Taman Wisata Wira Garden, seluruh siswa mengikuti leadership training oleh Mr. Ahmad Naufal Umam, S.Pd., Gr. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menyelaraskan prinsip kepemimpinannya dengan rukun Islam. “Syahadat yang diucapkan oleh setiap muslim harus menjadi tujuan dalam kepemimpinanya. Salat memiliki makna disiplin dan taat aturan harus melekat pada diri seorang pemimpin. Zakat sebagai perwujudan kepedulian seorang muslim harus ada pada seorang pemimpin. Puasa memiliki prinsip integritas dan kejujuran, dan Haji sebagai prinsip kesamaan dan rendah diri harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang sejati,” papar Abah Naufal.
Usai mengikuti materi leadership, seluruh kelompok mendirikan tenda secara mandiri dengan baik dan benar dan menyiapkan makan malam dengan memasak bahan makanan yang sudah disiapkan sejak di sekolah. Agenda dilanjutkan dengan pembacaan Alma’surat, salat magrib berjamaah, dan santap malam bersama di bawah redupnya lampu Wira Garden. Setelah salat isya berjamaah, siswa melaksanakan kegiatan pentas seni. Seluruh siswa mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam yel-yel, bernyanyi, bermain alat musi, pencak silat, dan lain-lain hingga pukul 22.00 WIB.
Agenda hari kedua diawali dengan salat malam yang dipimpin oleh abi Hasan Basri, Lc., M.A., dengan membacakan surat Alhujurat dan surat Azzariyat, kemudian ditutup dengan salam witir satu rakaat. Setelah salat subuh berjamaah, siswa melaksanakan kegiatan fun walk, berjalan kaki mengelilingi area Wira Garden yang berbukit-bukit, dilanjutkan game keakraban hingga pukul 11.00 WIB.
Setelah seluruh siswa melaksanakan salat dzuhur berjamaah dan makan siang, siswa ditantang mengikuti Outbond dengan melewati medan yang sulit, menyusuri sungai sedalam 2 meter dengan menggunakan trashbag sebagai alat bantu untuk berenang, naik dan turun tebing yang curam dengan hanya menggunakan tali tambang, dan melewati area curam dan licin dengan merangkak. Ada peserta yang mampu melewati dengan mudah, ada peserta yang harus berjuang dengan susah payah. “Seperti latihan militer,” gumam siswa. Di akhir perjalanan outbond, peserta diminta untuk memecahkan masalah secara besama-sama dalam permainan “Imposible”, bagi kelompok yang mampu menyelesaikan game ini maka diperbolehkan untuk mandi di sungai dan membersihkan diri.
Di hari ketiga peserta dibangunkan pukul 00.30 dini hari untuk melaksanakan agenda jurik malam. Peserta diuji keberanian individu dengan melewati hutan Wira Garden dan area permakaman melalui jalur yang telah ditentukan oleh panitia. Setiap peserta diminta untuk mengambil bendera merah putih yang telah disediakan oleh panitia di area pemakanan. Ada peserta yang membuktikan keberaniannya dengan berkeliling area pemakaman tanpa ada rasa takut, ada juga peserta yang harus menjerit karena rasa takut yang berlebiha,, dan ada juga peserta yang melantunkan ayat-ayat Alquran untuk menghilangkan rasa takut. Di penghujung malam, setelah melaksanakan agenda jurik malam peserta diajak untuk melaksakan salat malam. Abi Hasan yang memimpin salat malam memberikan pesan atau pelajaran yang bisa diambil dari jurik malam kepada peserta bahwa tidak ada yang perlu kita takutkan di dunia ini kecuali Allah; hantu, kuntilanak, itu semua adalah hanya perwujudan dari jin untuk menggoda manusia agar manusia ragu terhadap pertolongan Allah, sedangkan jin itu sendiri adalah lemah. Jadi apa yang harus kita takutkan?
Setelah melaksanakan salat subuh berjamaah dan istirahat, siswa mengikuti perlombaan memasak nasi goreng. Di penghujung agenda, seluruh peserta dan juga guru pembimbing melaksanakan kegiatan santap siang bersama. Nasi liwet yang disiapkan oleh Umi Nita dan kawan-kawan menambah keakraban siswa dan guru di Student Camp kali ini. Setelah moment makan bersama, seluruh siswa merapikan kembali peralatan kelompok dan pribadi untuk kembali dibawa pulang, ini adalah nilai CCGM yang telah melekat pada mereka. Akhirnya kegiatan Student Camp angkatan 7 bisa terlaksana dengan baik, meninggalkan kesan yang baik dan memberi pelajaran yang luar biasa.
Students Camp SMA GM Angkatan 7, Satu Tujuan!
Insan Islami Cerdas Bermartabat…
Writer : Hasan Basri, Lc. MA.
Editor : Syofian Hadi, S.Pd.
Uploaded : M. Syaifudin, S.Kom.