Guru sebagai pemimpin pembelajaran, perlu mendapatkan fasilitas kondisi lingkungan yang mendukung agar lebih produktif dalam berkarya, inovatif dan menciptakan lingkungan belajar yang dapat berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa (Eggen dan Kauchak, 2004: 28).
Dalam upaya memastikan pengembangan profesional guru tersebut, sekolah merancang sebuah program Continuous Professional Development (CPD)Â bagi guru yang dilaksanakan setiap hari Sabtu, pukul 08.00 -12.00 WIB. Kegiatan dibagi menjadi dua sesi, dengan beberapa ragam kegiatan yaitu:
- Program Pengimbasan Pelatihan Komite Pembelajaran (PKP) Program Sekolah Penggerak berupa workshop/pelatihan hasil pelatihan Komite Pembelajaran yang berkaitan dengan kurikulum, pengembangan modul ajar, model pembelajaran, pelatihan dan penerapan teknologi informatika dalam pembelajaran (digitalisasi data, pemanfaatan teknologi dan media elektronik, pembuatan video pembelajaran dan praktik baik), pembuatan soal-soal HOTS, dan lain sebagainya.
- Kelas Bahasa Inggris Guru (English Development): Kelas Bahasa Inggris untuk guru yang dilakukan oleh tutor sebaya. Kegiatan difokuskan pada kemampuan komunikasi guru menggunakan Bahasa asing selama berinteraksi di luar kelas, sekaligus mendukung program English Day (satu hari berbahasa Inggris).
- Komunitas Belajar Sekolah yang terdiri dari Pengajar Praktik dan Guru Penggerak di SMP Global Madani, yang di awal kami hanya memiliki 2 Guru Penggerak dan 1 Pengajar Praktik. Program terstruktur dibuat untuk memfasilitasi pelatihan bersama dalam pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (pembuatan rancangan projek kolaborasi dan pelaksanaan).Â
- Kegiatan Keagamaan Unit SMP : Kegiatan keagamaan berupa kajian tausiyah bulanan dan secara pekanan mengaji berkelompok (li’qo).
- Tim Kesehatan Jasmani/ olahraga bersama: Untuk menjaga stamina guru, kami agendakan kegiatan olahraga seperti senam, bermain futsal, kasti, bulutangkis, basket ataupun jalan sehat.
- Komunitas Literasi Sekolah
- Gerakan Menulis Buku Sekolah
Guru dan siswa menulis dibimbing oleh Komunitas Literasi untuk membuat karya sastra berupa cerpen, puisi, dan artikel yang hasil karyanya dikumpulkan dalam bentuk buku.
- Kejar Literasi (Review Buku)
Guru membaca buku dan menyampaikan kembali isi buku yang telah dibaca kepada rekan sejawat.
- Wajib Kunjung Perpustakaan
Semua guru dapat memanfaatkan buku bacaan yang ada di perpustakaan sebagai sumber belajar
- Seminar Literasi
Guru mengikuti/mengisi pelatihan mengenai literasi
Dengan adanya program ini, harapannya guru mampu mengembangkan keterampilan dalam menciptakan pembelajaran yang lebih inklusif dan relevan dengan kebutuhan murid. Upaya ini tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, tetapi juga menciptakan budaya belajar yang berkelanjutan di lingkungan sekolah.
Writer: Rani Amrista Wijayanti, S.Pd., M.Sc., Gr.